Mereka memanggil saya ‘mang’

§ 0

Pertengahan tahun 2007, saya melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri dan masuk ke jurusan yang sama dengan nama depan saya. Kami menyebutnya Ilmu kelautan Universitas Padjadjaran. Saling berkenalan satu sama lain sesama mahasiswa baru, tatap muka saling sapa setiap harinya dalam menjalani perkuliahan setelah perjumpaan pertama kalinya bersama kawan-kawan.
M. Iqbal (KL1)
             Pakaian kucel, celana jeans robek-robek dan topi yang kummel saya gunakan setiap harinya. Kebetulan saat itu saya sering menjaga kebugaran fisik saya dengan berolahraga hingga badan berbentuk seperti atlit binaraga namun tak sampai seperti ade rai, walau saat ini bisa di bilang hampir tidak pernah berolahraga hingga perut buncit yang kata sebagian orang adalah tanda bahagia.


            Diantara mereka, ada yang secara tiba-tiba memanggil saya ‘mank’. Panggilan ini biasa digunakan masyarakat jawa barat untuk memanggil pedagang atau tukang di kaki lima. Bisa juga digunakan untuk buruh kasar atau biasa disebut kuli.


            Dia adalah Iqbal yang mempunyai nama panggilan i’iq yang pertama kali memanggil saya dengan sebutan ‘mank’ hingga meluas kepada kawan saya yang lainnya jika memanggil atau sekedar menyapa saya baik di media social, sms ataupun tatap muka.


            Saya tidak risih dengan sebutan tersebut, malahan terasa akrab satu dengan yang lainnya. Namun, spontan saya sering menengok kearah orang yang menyebut nama ‘mank’ ketika di jalan yang penuh dengan keramaian. Padahal orang itu memanggil tukang baso atau tukang-tukang yang lainnya.


            Panggilan keakraban itu adalah ‘Mank’. Bukan akang/kakak atau yang lainnya.  Dan hingga tulisan ini dibaca oleh kamu, saya tetap dipanggil ‘mank’

Publish : 2012

What's this?

You are currently reading Mereka memanggil saya ‘mang’ at Marine Kenzi.

meta

§ Tinggalkan Pesan