Hal yang saya nantikan selama ini akhirnya terlaksana. Saya berkesempatan untuk sertifikasi basic diving, yaitu sertifikasi dasar untuk mendapatkan izin menyelam. Ibarat berkendara, jika ingin mengendarai kendaraan bermotor tentu kita wajib test agar mendapatkan surat izin mengemudi untuk keselamatan pengendara, orang lain dan fasilitas umum. Semenjak berada di bangku perkuliahan pada tahun 2007, saya sangat menggebu-gebu akan sertifikasi ini. Apalagi saya mahasiswa ilmu kelautan, namun ini baru terlaksana sekarang karena ada kendala tertentu sebelumnya.
Ada
banyak instansi selam yang dapat mengeluarkan sertifikat selam. Namun yang saya
ikuti sekarang adalah sertifikasi selam dari ADS-I (Association of Diving
School - International) yang diselenggarakan oleh Octopus dive, yaitu salah
satu operator selam di Indonesia yang sering mengadakan trip dan sertifikasi di
Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Di
pelabuhan ratu, tepatnya di perairan cimareme, materi dasar kolam yang telah di
dapatkan di kolam renang diuji dan dinilai oleh instruktur dive secara langsung
di bawah laut. Sedangkan materi yang lainnya diuji secara tertulis. Beberapa
minggu sebelum menuju pelabuhan ratu, saya mendapatkan materi dasar tentang
diving, diantaranya pengenalan alat dasar selam, test kemampuan renang,
snorkeling, fisika selam, marine biologi, dive table dan latihan kolam dasar
(diving di kolam renang).
Pertama
kali menyelam di laut, sensasinya luar biasa. Luar biasa panik. Saat latihan
menyelam dalam kolam renang, dasarnya rata dan tak ada arus. Namun di bawah
laut, banyak batu, trumbu karang, pasir juga arus yang kencang. Kepanikan itu
timbul saat saya berusaha menghindari terumbu karang karena tak ingin
merusaknya. Namun itu semua bisa diatasi karena saya mengikuti instruksi dari instruktur
diving saya.
Setelah ujian selesai, saya diberi kesempatan untuk fun diving di dua tempat yang berbeda,
yaitu di karang antuk besar dan karang antuk kecil bersama instruktur juga
kawan-kawan sesama murid sertifikasi. Disana banyak jenis terumbu karang dan
ikan-ikan. Namun, saya tidak terlalu menikmati keindahan yang ada di bawah laut
sana, karena saya masih beradaptasi dengan olahraga ini. Lain halnya dengan
kawan saya yang menikmati keindahan alam bawah laut, namun saya menikmati
penyelamannya. Bermanuver ria, jungkir balik dan melayang tenang sambil melihat
gelembung udara yang dihembuskan oleh kawan-kawan saya di bawah sana. Ada satu
hal yang paling menegangkan ketika menyelam disana, yaitu ketika melihat ular
laut yang sedang berenang menghampiri saya, lalu saya mengayuh dengan cepat
untuk menghindarinya. Selain sertivikasi selam untuk keselamatan pribadi, juga
untuk keselamatan makhluk hidup dibawahnya, jangan sampai niat baik untuk
menikmati keindahan alam bawah laut malah merusak terumbu karang karena
berbenturan dengan tubuh kita.
Jika suatu peradaban dimulai dari yang sederhana. Maka peradaban
maritim dibangun lebih dahulu dengan cara bisa berenang, lalu menyelam untuk
melihat keindahan nyata alam bawah laut untuk menambah rasa cinta dan rasa
memiliki akan lautan Indonesia. Generasi penyelam, bukan untuk tebar kesombongan,
karena olahraga ini ditakdirkan ada agar manusia dapat mensyukuri mahakarya
sang pencipta.
Publish : 2012