5 months ago
Random Kansas [2] : Fluktuasi
Tujuan akhir pendakian adalah tertawa, toh. Pertanyaannya, apakah berujung tertawa sendirian walau perjalanannya cepat atau tertawa bersama-sama walau butuh waktu lama untuk mencapai puncak. Karena memang, memilih bersama-sama artinya siap berfluktuasi. Teringat Chuck Swindoll yang menulis dalam The Finishing Touch, katanya, “Tak seorang pun lengkap tanpa tim, kita saling membutuhkan. Kita bukanlah pulau-pulau terisolasi. Untuk membuat kehidupan berhasil, kita harus saling membantu. Memberi dan menerima. Mengakui dan mengampuni. Karena tak seorang pun dari kita ini utuh, mandiri, dapat mencukupkan diri sendiri, super handal, sangat hebat, janganlah kita pura-pura demikian. Kehidupan sudah cukup sepi tanpa perlu kita perparah lagi dengan sok jagoan dengan bekerja sendiri. Marilah kita saling bekerja sama.”
Lagi-lagi saya mengiyakan setiap ucapannya itu, karena memang, perubahan diri saya kearah yang demikian sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu, walau saat ini masih mengulangi kesalahan yang sama. Dahulu memang hanya tahu hitam dan putih, tidak toleran akan kebersamaan. Kadang mengeluhkan tentang pengorbanan (bisa dibilang kesalahan) karena menganggap semuanya hanya kolega, bukan kawan, setidaknya dahulu adalah demikian. Tapi toh sekarang bukan lagi saya yang memimpin ditiap lininya. saat ini ada penerusnya, karena memang itu niatan saya dari awal. Hanya saja, mudah sekali menyemangati banyak orang, tapi kesulitan mendapatkan semangat, atau bahkan, kesulitan menyemangati diri sendiri.
Maka, katanya, carilah partner, yang diajak ngobrol tentang hal sepele pun tidak membosankan walau diulang-ulang. Lagi-lagi bercerita tentang pimpinannya yang cerdas, yang bahkan bisa mengomentari dan berbaur dalam pembahasan sebuah film dan buku bersama mahasiswa atau kerabatnya. padahal waktu yang dimilikinya seakan sudah tersita dengan berbagai kesibukannya sebagai peneliti. Bocoran dari kawan saya itu tentang pimpinannya, jadi suaminya setiap sebelum tidur selalu bercerita tentang apa-apa yang telah didapatkannya, lalu bercerita kepada beliau, dan karena pimpinan kawan saya ini cerdas, maka beliau dapat menyerap cerita suaminya hingga seakan-akan beliaulah yang mengalaminya.
Yah, dari pertemuan saya dengan kawan di Kansas, satu hal yang terbersit adalah bagaimana saya bertanggungjawab terhadap kesalahan yang selama ini saya lakukan. Apakah harus mengucapkan kata maaf, walau rasanya sulit, karena maaf dapat di gantikan dengan aksi bertanggungjawab. Termasuk kesalahan dalam percintaan, yang malah meregangkan hubungan harmonis masa lalu. Atau menyesali perbuatan sehingga mengucapkan : seandainya saya harus mengulanginya dari nol, saya tidak akan bekerja sendiri, tapi akan mencari bantuan sejak awal. Maka disinilah saya bimbang, apakah semuanya terjamin baik-baik saja?
Bersambung.......
What's this?
You are currently reading Random Kansas [2] : Fluktuasi at Marine Kenzi.
meta
- Author: marine kenzi
- Comments: No Comments
- Categories: Palung
Batas
- Arus Balik (2)
- Buku (2)
- Jalasveva Jayamahe (3)
- Mercu (7)
- Palung (8)
Pasang Surut
Selat
-
-
7 years ago
-
9 years ago
-
11 years ago
-
11 years ago
-