Tulisan ini dibuat di depan kamu yang sedang makan kuaci tanpa ketahuan.
Hai sayang, udah enam tahun kita berjalan bersama, namun terkadang aku merasa waktu terlalu cepat melaju. Hari ini, di hari ulang tahunmu yang ke-34, aku ingin mengucapkan sesuatu yang selalu terpendam di lubuk hatiku. Maafkan aku, wahai cinta, karena terlalu sering aku melupakan betapa berharganya dirimu. Terlena oleh rutinitas, terbuai oleh dunia luar, aku sering melupakan bagaimana menyayangimu dengan sepenuh hati.
Namun, dari lubuk hati yang terdalam, aku berjanji untuk memperbaiki diri. Aku akan menjadi suami yang lebih romantis, yang selalu menghadirkan senyuman di wajahmu setiap harinya. Aku akan menuliskan lebih banyak kata-kata kasih sayang, mengukirnya di langit-langit malam agar bintang-bintang menjadi saksi betapa besar cintaku padamu.
Engkau adalah penjuru hatiku yang paling dalam, tempat di mana aku menemukan ketenangan dan kebahagiaan sejati. Setiap detik bersamamu adalah anugerah yang tiada tara bagiku. Biarkan aku mempersembahkan diriku sepenuhnya untukmu, wahai kekasihku, dalam setiap hembusan nafasku, dalam setiap irama denyut jantungku.
Selamat ulang tahun, sayang. Semoga hari ini menjadi permulaan dari babak baru kebahagiaan kita bersama. Aku mencintaimu, lebih dari yang bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Semoga Jas Baru nanti bener-bener bisa dipakai saat dirimu wisuda Doktor.
Aku tau, disertasi itu kayak gunung yang harus kamu daki. Kadang bikin lelah, bikin frustrasi, tapi kamu udah ngejar itu semua dengan gigih. Dan aku bangga banget sama kamu!
Jangan pernah ragu, kamu punya kekuatan buat lewatin semua ini. Kamu punya kepintaran, ketekunan, dan semangat juang yang gak kenal menyerah. Harus inget tentang keberhasilan berenang ya. Sama seperti kamu selalu menyelesaikan setiap masalah dalam hidup kita, aku yakin kamu bisa juga menaklukkan gunung disertasi ini.
Aku di sini, selalu siap jadi support system-mu. Kapan pun kamu butuh, aku bakal ada di sampingmu. Kamu gak sendirian, sayang. Bersama-sama, kita bisa lalui semua ini. Maaf untuk segala kecuekan suami mu, tapi percayalah, suami mu ini perhatian walau tidak disadari oleh dirimu karena yang sedang makan kuaci.
Keep going, sayangku! Aku yakin, setiap jerih payahmu akan terbayar dengan hasil yang memuaskan. Aku percaya kamu, dan aku bangga jadi bagian dari perjalananmu ini.