Tiga Puluh Empat Biji Bunga Matahari

§ 0

Tulisan ini dibuat di depan kamu yang sedang makan kuaci tanpa ketahuan.

Hai sayang, udah enam tahun kita berjalan bersama, namun terkadang aku merasa waktu terlalu cepat melaju. Hari ini, di hari ulang tahunmu yang ke-34, aku ingin mengucapkan sesuatu yang selalu terpendam di lubuk hatiku. Maafkan aku, wahai cinta, karena terlalu sering aku melupakan betapa berharganya dirimu. Terlena oleh rutinitas, terbuai oleh dunia luar, aku sering melupakan bagaimana menyayangimu dengan sepenuh hati.

Namun, dari lubuk hati yang terdalam, aku berjanji untuk memperbaiki diri. Aku akan menjadi suami yang lebih romantis, yang selalu menghadirkan senyuman di wajahmu setiap harinya. Aku akan menuliskan lebih banyak kata-kata kasih sayang, mengukirnya di langit-langit malam agar bintang-bintang menjadi saksi betapa besar cintaku padamu.

Engkau adalah penjuru hatiku yang paling dalam, tempat di mana aku menemukan ketenangan dan kebahagiaan sejati. Setiap detik bersamamu adalah anugerah yang tiada tara bagiku. Biarkan aku mempersembahkan diriku sepenuhnya untukmu, wahai kekasihku, dalam setiap hembusan nafasku, dalam setiap irama denyut jantungku.

Selamat ulang tahun, sayang. Semoga hari ini menjadi permulaan dari babak baru kebahagiaan kita bersama. Aku mencintaimu, lebih dari yang bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Semoga Jas Baru nanti bener-bener bisa dipakai saat dirimu wisuda Doktor.

Aku tau, disertasi itu kayak gunung yang harus kamu daki. Kadang bikin lelah, bikin frustrasi, tapi kamu udah ngejar itu semua dengan gigih. Dan aku bangga banget sama kamu!

Jangan pernah ragu, kamu punya kekuatan buat lewatin semua ini. Kamu punya kepintaran, ketekunan, dan semangat juang yang gak kenal menyerah. Harus inget tentang keberhasilan berenang ya. Sama seperti kamu selalu menyelesaikan setiap masalah dalam hidup kita, aku yakin kamu bisa juga menaklukkan gunung disertasi ini.

Aku di sini, selalu siap jadi support system-mu. Kapan pun kamu butuh, aku bakal ada di sampingmu. Kamu gak sendirian, sayang. Bersama-sama, kita bisa lalui semua ini. Maaf untuk segala kecuekan suami mu, tapi percayalah, suami mu ini perhatian walau tidak disadari oleh dirimu karena yang sedang makan kuaci.

Keep going, sayangku! Aku yakin, setiap jerih payahmu akan terbayar dengan hasil yang memuaskan. Aku percaya kamu, dan aku bangga jadi bagian dari perjalananmu ini.

Penawar Sendu

§ 0

Selamat Ulang Tahun Dear, Semoga Bahagia Dunia Akherat. Bagaimana dengan impian yang selama ini diangan, dibangun, apa sudah terlaksana? berharap sedang menuju arah yang dituju dan dilancarkan. Hanya satu kata, semoga, dan segalanya terlaksana.

Sejenak, itu yang ada dalam benak saya ketika mengingat tanggal lahirmu yang sebentar lagi. Tapi, apa sesederhana itu niatan menulis, tanpa intonasi. Menjelang pukul sebelas, dengan ribuan kilometer jarak, saya memejamkan mata, dan mengingat pertemuan nanti. Sebentar lagi. Semoga waktu tidak terasa.

Apakah dirimu juga?

LEMAH..!

§ 0



Sudah berapa lama? Masih teringat tentang kisah selama 20 tahun? Akhir-akhir ini apa yang sudah terlewati? Masih ada asa, kan?

Atau sebenarnya pertanyaan itu baiknya untuk saya sendiri? Lalu, saya harus kehilangan apalagi?

Random Kansas [2] : Fluktuasi

§ 0



"We cannot change our past... we cannot change the fact that people will act in a certain way. We cannot change the inevitable. The only thing we can do is play on the one string we have, and that is our attitude. I am convinced that life is 10% what happens to me and 90% of how I react to it. And so it is with you... we are in charge of our Attitudes."- Charles R. Swindoll
Photo By Me
Obrolan semakin asyik, bapak-bapak dari salah satu warung di Kansas mengambil piring dan mangkuk kotor sisa makanan kawan saya. Saya menghisap rokok lalu meminum kopi yang saya beli di Kantin itu beberapa menit yang lalu. "Jadi, pimpinan kami disini sangat memperhatikan regenerasi dan kebersamaan. Walau kadang tersendat karena kelakuan anak buahnya yang kurang berpengalaman, tapi esensinya adalah dia menganggap lembaga ini adalah bentukan tim bukan perorangan. yang dimasa depan akan berguna bagi generasi penerusnya." Padahal, pimpinannya adalah orang yang berhasil masuk dalam 'ring satu' pemegang kekuasaan Negara ini setiap periodenya. Begitupun dengan tingkat intelektualnya. " Seandainya dia mau melakukan ini semua sendirian, dia pasti bisa". Serunya, sambil mengeluhkan perutnya yang menjadi panas akibat menyantap makanan semacam gulai tadi.

Baca Selengkapnya »

Random Kansas [1] : Warna Lain

§ 0

"Mereka yang hanya tahu hitam dan putih, tak mengherankan bila terkaget-kaget melihat warna-warni yang lain"-Gusmus.
Photo By Me
Langit-langit yang tadinya jerami kini menjulang tinggi seperti corong atau dari sudut pandang lain seperti kuncup tenda dengan tumpuan besi beton yang kokoh, sehingga memberi kesan seperti penyaring suara para penyair. Setidaknya, perbedaan itu yang saya lihat setelah lama tidak hinggap di Kantin Sastra yang berada dalam Universitas ternama di Depok. "Sudah berapa lama, 5 tahun?" "apa yang terlewatkan?" ujarnya sambil menyantap hidangan semacam gulai yang nantinya menjadi petaka bagi perutnya. "Di luarnya sih tenang, didalamnya bergejolak." hanya itu kalimat saya di awal pertemuan yang bisa keluar saat ditanya demikian, bersamaan dengan suara adzan isya.

Baca Selengkapnya »